CONTOH KARYA TULIS ILMIAH YANG BERJUDUL : "Pemanfaatan Pleurotus ostreatus dan Pleurotus eryngii (Jamur Tiram) Sebagai Penurun Kolesterol dan Antioksidan"


BAB I
PENDAHULUAN

A.        A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini manusia selalu dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan baru yang membuat manusia harus selalu berpikiran inovatif dan kreatif dalam menanggapinya. Salah satunya ialah munculnya banyak penyakit-penyakit mematikan seperti kolesterol, tumor, kanker,stroke, dsb.
Penyakit mematikan tersebut muncul karena adanya kebiasaan-kebiasaan manusia yang menyimpang, contohnya seperti kolesterol.Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh seperti untuk mensintesis protein dan lemak sehingga kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Namun, jika kadar kolesterol tersebut melebihi ambang batas normal maka disebut kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) penyebab timbulnya penyakit kolesterol tersebut karena pola makan yang yang tidak sehat dan seimbang serta lebih banyak memakan makanan yang mengandung lemak jenuh.
Jika kadar kolesterol dalam darah tinggi maka akan manjadi acuan atau pemicu munculnya penyakit lain yang berkontribusi dengan kolesterol, seperti penyakit komplikasi jantung koroner, penyakit hipertensi, gangguan fungsi hati, obesitas, diabetes, stroke, dan lainnya yang berpeluang hidup di dalam tubuh karena kolesterol yang tinggi.
Maka untuk menghindarinya harus dilakukan pencegahan-pencegahan sejak dini. Seperti mengatur pola makan yang teratur dan sehat. Seiring dengan perkembangan zaman yang dimulai dari pemanfaatan segala sesuatu yang tersedia dialam yang salah satunya adalah jamur. Saat ini banyak ilmuwan yang meneliti komponen aktif yang terdapat dalam jamur yang dapat mengobati berbagai penyakit (Bobek,1999 dari research institute of nutrition Bratislava)
Berawal dari permasalahan inilah,kami tertarik untuk mencoba menjelaskan pemanfaatan jamur khususnya jamur tiram (Pleurotusostreatus danP.eryngii) yang dapat menurunkan kolesterol serta berfungsi sebagai antioksidan.

B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan karya tulis ini adalah Bagaimana pemanfaatan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii )sebagai penurun kolesterol dan juga berperan sebagai antioksidan ?
C.   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui tentang manfaat jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)sebagai penurun kolesterol dan juga berperan sebagai antioksidan. 
D.   Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari adanya penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :   
1.  Manfaat  Teoritis
a.       Menjadi sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kedokteran dan farmasi.
b.      Sebagai sumber informasi bagi peneliti ataupun khalayak umum lainnya  yang ingin mengkajinya lebih mendalam.

2.  Manfaat Praktis
   a. Menjadi bahan referensi bagi pemerintah dalam mengembangkan dan memfasilitasi pemanfaatam jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)
   b. Menjadi bahan referensi bagi masyarakat dalam memanfaatkan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) sebagai penurun kolesterol dan antioksidan          
c. Menjadi bahan referensi bagi sekolah lain dalam melakukan sutau penelitian atau pengkajian dan pengembangan dengan objek yang sama
   d. Menjadi sumber referensi bagi Penulis dalam memperluas wawasan dan cakrawala berfikir terkait fenonema kehidupan sekitar dan juga merupakan suatu bentuk latihan dalam membuat karya tulis.



BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)  
1.      Definisi Jamur Tiram   
Jamur tiram merupakan jamur yang berasal dari Divisi Basidiomycotina dari jenis pleurotus (jamur kayu) yang tempat hidupnya atau habitatnya di potongan-potongan kayu. Nama Bassidiomycota itu sendiri berasal dari Bahasa Latin yaitu Bassidium yang berarti “alatkecil “ , suatu tahapan diploid sementara dalam siklus hidup organisme tersebut. Bentuk bassidiom tersebut bentuknya mirip payung dan gada sehingga fungi tersebut juga dikenal dengan nama umum fungi gada (club fungi). [ Mohammad Amin ].
 Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. [Neil A. Cambell]. 
Basidiomycotina merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan lainnya. Divisi basidiomycotina ini juga mencakup mutualis yang membentuk mikorhiza dan parasit tumbuhan. Jamur tiram bersifat makroskopis hifan
2.      Karakteristik Jamur Tiram
a.        Karakteristik Jamur Tiram Secara Umum :
         Heterotrofsaprofit
         Multiseluler.
         Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.
         Hifa bersekat.
         Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual.
         Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
         1. Aseksual :dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
         2. Seksual   : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung
Ø  Alat reproduksi seksual Basidiommycota berupa Basidium.
Ø  Basidium merupakan badan yangberasal dari sebuah sel yang membesar, selanjutnya
            membentuk empat tonjolan .
Ø  Tonjolan dengan sel induknya dipisahkan oleh sekat hingga akhirnya dihasilkan empat sel yang masing- masing dengan sebuah Basidiospora.
Ø  Seluruh basidium berkumpul membentuk badan yang disebut basidiokarp.
Ø  Bentuk basidiokap bervariasi, ada yang seperti papan, paying, bola, dan ada yang tidak beraturan.
b.      Karakteristik Jamur Tiram Secara Khusus :
·         Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
·          Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
·          Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
·          Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.
·          Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.
·          Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.
·         Media yang umum dipakai untuk membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu
·          Budi daya jamur tiram dapat pula menggunakan substrat jerami dengan tahapan tertentu
·         Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
3.      Kandungan Gizi Jamur Tiram :
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung : protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 %.
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%.Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.
Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat,Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak.
Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram(Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratakesebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asamamino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit Cdan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor,menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
 72% Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
B.     Kolesterol dan Antioksidan
1.Kolesterol
a. Definisi kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggriswaxy steroid) yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. [C.T Netzer]
Kolesterol (cholesterol) ialah C27H49OH; sterol penting yang ditemukan pada manusia, baik dalam bentuk bebas maupun terikat. Serta memiliki fungsi utama membentuk kompleks lipid-protein yang lebih dikenal dengan lipoprotein, seperti kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), dan high density lipoprotein (HDL). [Abdul Hamid A. Toha]
Kolesterol adalah prekursor semua streoid lain  di dalam tubuh, misalnya kortikostreoid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. senyawa ini juga memiliki peran struktural di membran dan di lapisan luar lipoprotein. [Robert K Murray]      
Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon :
1.      Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisolestrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.
2.      Hiperkolesterolemia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.
3.      Kolesterol dapat dibuat secara sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar lebar (billboard) sebagai alternatif LCD.
4.      Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL] merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin. Obati kolesterol dengan obat kolesterol alami akan lebih efektif daripada dengan obat-obatan kimia karena obat obatan kimia justru cenderung menimbulkan efek samping negatif daripada menurunkan kolesterol tinggi anda

b. Seputar Tentang kolesterol
·         Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar, dan jaringan saraf.
·         Dalam konsentrasi tinggi kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau serta memiliki titik lebur 150-151oC.
·          Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal.
·         Fungsi utama kolesterol adalah membentuk kompleks lipid-protein yang lebih dikenal dengan istilah lipoprotein
·         Kolesterol juga penting sebagai prekusor berbagai sreoid, terutama dalam asam empedu, hormon seks, dan hormon adrenokortikoid.
·         Tubuh manusia memproduksi kolesterol 1,5-2 g per hari.
·         Sekitar 75% sintesis kolesterol yang terbentuk dlam hati manusia digunakan untuk membentuk asam empedu, sebagai konjugat dengan glisin atau teurin
·         Sintesis asam empedu diatur di tahap 7α-Hidroksilase.
·         Kolesterol disentesis di tubuh seluruhnya dari asetil-KoA. Tiga molekul asetil-KoA membentuk mevalonat melalui reaksi regulatorik penting di jalur ini yang dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase. Kemudian terbentuk unit isoprenoid lima-karbon, dan enam dari unit menyatu membentuk skualen . skualen mengalamipendauran untuk membentuk steroid induk lanosterol yang membentuk kolesterol setelah tiga gugus metilnya dikeluarkan.  
·         Dalam reaksi biosintesis kolesterol terdapat tempat pengendalian yaitu pada reaksi beta-hidroksi-beta metil glutaril-SkoA → mevalonat dengan nxzim redutase HMG-SkoA.
·         Sintesis kolesterol di hati sebagian diatur oleh kolsterol dalam makanan.
·         Di jaringan, kesimbangan kolesterol dipertahankan antara faktor yang menyebabkan penambahan kolesterol(seperti: sintesis penyerapan melalui reseptor scavenger atau LDL) dan faktor yang menyebabkan berkurangnya kolesterol (sintesis steroid, pembentukan ester kolesteril, eksresi) untuk mencapai keseimbangan aktivitas reseptor LDL dimodulasi oleh kadar kolesterol di dalam sel.
·         Kelebihan kolesterol dieksresikan dari hati dalam empedu sebagai kolesterol atau garam empedu. Sebagian besar garam empedu yang dieksresikan diserap kembali ke dalam sirkulasi porta dan dikembalikan ke hati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik.
·         Peningkatan kadar kolesterol yang terdapat di VLDL, IDL, atau LDL. Menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.           
·         Kolesterol pada manusia sering dikaitkan dengan penyakit jantung maupun penyakit lainnya karena jika kadar kolesterol darah tinggi akan menyebabkan timbunan kolesterol di dinding aorta dan pembuluh darah yang lebih kecil yang disebut aterosklerosis.
·         Peningkatan kadar kolesterol yang terdapat di VLDL, IDL, atau LDL menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.   
·         Ada 2 sumber kolesterol yaitu kolesterol yang diproduksi dalam tubuh terutama dalam hati (kurang lebih 1.000 mg sehari) dan kolesterol yang berasal dari makanan seperti daging sapi, ayam, susu, dan hasil olahan lain.

2. Antioksidan 
a.  Definisi Antioksidan
Antioksidan adalah bahan tambahan pangan yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada makanan akibat proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat dalam makanan.[H.J Mukano]
Antioksidan adalah bahan polutan yang berasal dari lingkungan di luar tubuh dapat berupa bahan oksidan eksogen yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan. [H.J. Mukano]    
Antioksidan adalah zat yang memperlambat atau menghambat stress oksidatif pada molekul target. [Priyanto] 
b. Seputar Tentang Antioksidan  
Antioksidan berfungsi melindungi molekul target antara lain deengan cara : 
ü  Menangkap radikal bebas dengan menggunakan protein atau enzim (sebagai katalis) atau bereaksi langsung.
ü  Mengurangi pembentukam radikal bebas dengan mengubahnya kedalam radikal bebas ang kurang aktif atau mengubahnya menjadi senyawa non radikal (SOD,GSH-Px/glutation peroksidasi, katalase)
ü  Mengikat ion logam yang dapat menyebabkan timbulnya reaksi Fenton yang menghasilkan radikal bebas (seruloplasmin, transferin)
ü  Melindungi komponen sel utama yang ,menjadi sasaran radikal bebas (Vitamin E dan Vitamin C, sebagai donor elektron)
ü  Memperbaiki target organ dari radikal bebas yang telah rusak.
ü  Mengganti srl yang rusak dengan sel yang baru (protase, fosfokonase)
Antioksidan digolongkan menjadi 2 : yaitu
1, Antioksidan Enzimatik
a. SOD : terdapat pada retikulum endoplasma, nukleus, dan peroksisom. SOD berfungsi mempercepat dismutasi o2 dan menjaga keseimbangan anatara jumlah o2 dan pembentukan H2O2
 b. GSH-Px : GSH-Px mempunyai aktivitas yang tinggi di hepar, aktivitas sedang di jantung, paru-paru, dan otak sedangkan aktivitas rendah di otot.
c. Katalase : katalase mempunyai kapasitas yang sangat  besar menguraikan H2O2 permolekul enzim tiap menitnya. Tatapi karena afinitasnya rendah terhadap H2O2 maka hanya akan bekerja kalau konsentrasi H2O2 cukup tinggi.
2. Antioksidan Ekstraseluler
Banyak sekali antioksidan ekstraseluler antara lain vitamin E, vitamin C, beta-karoten, glutation, ceruloplasmin, albumin, asam urat, dan selenium.
Antioksidan dapat pula berupa bahan kimia tertentu dan terbagi menjadi :
a. Antioksidan tidak larut dalam air. Sebagai contoh : vitamin E, sebagai antioksidan bersifat lipopholic dan menghambat propagasi peroksidasi lipid.
b. Antioksidan larut dalam air. Sebagai contoh adalah vitamin C, glutathio, dan aasam urat.
c. Bahan yang disebut sebagai Beta karoten.   


BAB III
METODOLOGI PENULISAN

A.  Jenis Tulisan                                                        
Jenis tulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah jenis tulisan yang bersifat kajian pustaka atau Library Research. Data dalam penulisan ini disajikan secara deskriktif yang menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.
B.  Objek Tulisan
Objek penulisan dalam karya ilmiah ini adalah gambaran terkait potensi dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) yang dapat menurunkan kadar kolesterol serta sebagai antioksidan bagi tubuh, sehingga dengan demikian kita mampu mengkaji manfaat daripada jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh, dikumpulkan, dandisajikandalamkaryatulisiniadalah data daninformasidariberbagai literature yang relevandenganpermasalahan yang ada, sepertibuku,jurnal,koran, internet, dan lain-lain.

D. Prosedur Penulisan
Setelah dilakukan pengambilan data dan informasi, semua hasil diseleksi untuk mengambil data dan informasi yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Kegiatan yang dilakukan dalam prosedur penulisan karya tulis ini adalah :

1.    Mencari, yaitu mencari bahan atau sumber data dari buku, koran, dan internet yang sesuai dengan masalah yang akan dikaji.
2.    Mengidentifikasi, yaitu memilah-milah sumber data dan informasi yang telahdikumpulkan.
3.Mempelajari, yaitu berusaha untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber data dan informasi yang diperoleh yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
4.Menganalisis, yaitu membahas sumber data dan informasi dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan masalah yang kandikaji secara mendalam.
5.Mengevalusi, yaitu menilai tentang layak atau tidak sumber dan informasi yang diperoleh untuk dijadikan referensi terhadap masalah yang dikaji dan apakah perlu diadakan suatu perbaikan.


BAB IV
PEMBAHASAN

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Ataupun jamur Gada
 Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada kantung basidium.
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik.  Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.  Jamur tiram tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C.
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar. Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran 60 - 70 %.
Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit.  Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
Media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang. Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.
Budi daya jamur tiram juga menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam jeraminya selama semalaman. Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips.
Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet. Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur. Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tipis di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis).
Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas. Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembap dan mendukung pertumbuhannya.
Tubuh buah Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
Tepat yang paling baik dalam membudidayakan jamur tiram ialah di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperjamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembap dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.  
Selain pembudidayaan jamur tiram yang mudah jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda.
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.
Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.
Senyawa aktif yang dikandung jamur tiram  (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus. Serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratakesebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asamamino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit Cdan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor,menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
Senyawa atau komponen aktif pada jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) yang dimaksud ialah polisakarida dan khususnya adalah Beta-D-Glikans. Produk dari jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) disebut plovastin yang dipasarkan sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktiif dari plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia    
Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, antioksidan, dan dapat meningkatkan sistem imun.
Dengan demikian kadar kolesterol dalam tubuh dapat diatur agar tidak terjadi hiperkolesterolmia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak steroid penting pada tubuh manusia yang ditemukan pada membran sel  dan disirkulasikan dalam plasma darah serta membentuk lipoprotein.
Sebenarnya kolesterol dibutuhkan tubuh seperti Fungsi utama kolesterol adalah membentuk kompleks lipid-protein yang lebih dikenal dengan istilah lipoprotein serta kolesterol juga penting sebagai prekusor berbagai streoid, terutama dalam asam empedu, hormon seks, dan hormon adrenokortikoid  mensintesis protein dan lemak sehingga kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Namun jika kadar kolesterol berlebihan maka akan berbahaya.  Di jaringan, kesimbangan kolesterol dipertahankan antara faktor yang menyebabkan penambahan kolesterol(seperti: sintesis penyerapan melalui reseptor scavenger atau LDL) dan faktor yang menyebabkan berkurangnya kolesterol (sintesis steroid, pembentukan ester kolesteril, eksresi) untuk mencapai keseimbangan aktivitas reseptor LDL dimodulasi oleh kadar kolesterol di dalam sel.
Kelebihan kolesterol dieksresikan dari hati dalam empedu sebagai kolesterol atau garam empedu. Sebagian besar garam empedu yang dieksresikan diserap kembali ke dalam sirkulasi porta dan dikembalikan ke hati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik.
Peningkatan kadar kolesterol yang terdapat di VLDL, IDL, atau LDL. Menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.           
Kolesterol pada manusia sering dikaitkan dengan penyakit jantung maupun penyakit lainnya karena jika kadar kolesterol darah tinggi akan menyebabkan timbunan kolesterol di dinding aorta dan pembuluh darah yang lebih kecil yang disebut aterosklerosis, stroke, maupun penyakit lainnya.
Ada 2 sumber kolesterol yaitu kolesterol yang diproduksi dalam tubuh terutama dalam hati (kurang lebih 1.000 mg sehari) dan kolesterol yang berasal dari makanan seperti daging sapi, kambing, ayam, susu, dan hasil olahan lain.
faktor herediter memiliki peran penting dalam menentukan kadar kolesterol serum seseorang. Namun faktor makan juga berperan , dan paling bermanfaat adalah menggunakan asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal sebagai pengganti asam lemak jenuh didalam makanan. Minyak nabati, minyak zaitun, jamur tiram, dan sebagainya banyak mengandung asam lemak tak jenuh tunggal di pihak lain lemak mentega, lemak sapi, dan minyak palem mengandung banyak asam lemak jenuh. Dibandingkan dengan karbonhidrat lain, sukrosa dan fruktosa menimbulkan efek yang lebih besar dalam meningkatkan kadar lipid darah, terutama triasilgliserol.       
Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL] merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin, plovastin, dan lainnya.
Obati kolesterol dengan obat kolesterol alami akan lebih efektif daripada dengan obat-obatan kimia karena obat obatan kimia justru cenderung menimbulkan efek samping negatif daripada menurunkan kolesterol tinggi anda.
72% Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 %  Sehingga jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol.
Selain itu jamur tiram juga berfungsi sebagai antioksidan . Antioksidan adalah bahan atau zat polutan yang berasal dari lingkungan di luar tubuh dapat berupa bahan oksidan eksogen yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan memperlambat atau menghambat stress oksidatif pada molekul target.
 Bahan oksidan yang masuk ke dalam tubuh dapat menghasilkan oksidan endogen dan bersama dengan oksidan eksogen dapat menyebabkan kelainan tubuh. Kelainan tubuh karena bahan oksidan dapat berupa kerusakan membran sel yang berakibat kerusakan sel, merusak DNA yang dapat menyebabkan mutasi gen tersebut dan dapat merusak enzim yang berakibat kerusakan struktur sel.
Pada jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) komponen aktif yang terdapat di dalamnya seperti yang dijelaskan sebelumya yaitu polisakarida khususnya Beta-D-Glukans yang disebut plovastin, dengan mengkonsumsi jamur tiram secara teratur ternyata juga dapat menurunkan peroksidasi di dalam eritrosit sehingga dengan demikian jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii ) juga berfungsi sebagai antioksidan.    


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN PENULIS
Dalam karya tulis ini dapat disimpulkan bahwa jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dapat berfungsi sebagai penurun kolesterol karena di dalam jamur tiram tersebut mengandung komponen aktif yaitu polisakarida khususnya Beta-D-Glikans yang disebut plovastin, plovastin tersebut memiliki komponen aktif yang disebut statin, yang secara baik dapat menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh. Serta dengan mongkonsumsi jamur tiram secara teratur maka akan menurunkan peroksidasi di dalam eritrosit sehingga mempunyai efek antioksidan.  
B. SARAN
a. Ditujukan kepada pemerintah: Diharapkan dengan karya tulis ini pemerintah dapat mengembangkan dan memfasilitasi pemanfaatan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)
b. Ditujukan kepada masyarakat: Diharapkan dengan karya tulis ini masyarakat dapat membudidayakan serta memanfaatkan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii ) sebagai penurun kolesterol dan berfungsi sebagai antioksidan yang sanagat berguna bagi tubuh.
c. Ditujukan kepada penulis lain: Diharapkan dengan karya tulis ini penulis lain dapat lebih mengembangkannya lagi mengenai jamur tiram ini (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii )

d. Ditujukankepada pembaca : Diharapkan agar setelah membaca karya tulis ini pembaca dapatmengambil sisi yang positif pada karya tulis ini seperti dapat memanfaatkanjamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dalam pengobatan penyakit seperti kolesterol dansebagainya.

Comments