CONTOH KARYA TULIS ILMIAH YANG BERJUDUL : "Pemanfaatan Pleurotus ostreatus dan Pleurotus eryngii (Jamur Tiram) Sebagai Penurun Kolesterol dan Antioksidan"
BAB I
PENDAHULUAN
A. A. LATAR
BELAKANG
Dewasa
ini manusia selalu dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan baru yang membuat
manusia harus selalu berpikiran inovatif dan kreatif dalam menanggapinya. Salah
satunya ialah munculnya banyak penyakit-penyakit mematikan seperti kolesterol,
tumor, kanker,stroke, dsb.
Penyakit
mematikan tersebut muncul karena adanya kebiasaan-kebiasaan manusia yang
menyimpang, contohnya seperti kolesterol.Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh
seperti untuk mensintesis protein dan lemak sehingga kolesterol tetap
dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ
tubuh.
Namun,
jika kadar kolesterol tersebut melebihi ambang batas normal maka disebut kolesterol jahat atau low density
lipoprotein (LDL) penyebab timbulnya penyakit kolesterol tersebut karena pola makan yang yang tidak sehat dan seimbang serta lebih banyak memakan makanan yang mengandung lemak jenuh.
Jika kadar kolesterol dalam darah tinggi maka akan manjadi acuan atau pemicu munculnya penyakit lain yang
berkontribusi dengan kolesterol, seperti penyakit komplikasi jantung koroner, penyakit hipertensi, gangguan fungsi hati, obesitas, diabetes, stroke, dan lainnya yang berpeluang hidup di dalam tubuh karena kolesterol yang tinggi.
Maka untuk menghindarinya harus dilakukan pencegahan-pencegahan sejak dini. Seperti mengatur pola makan yang teratur dan sehat. Seiring dengan perkembangan zaman yang dimulai dari pemanfaatan segala sesuatu yang tersedia
dialam yang
salah satunya adalah jamur. Saat ini banyak ilmuwan yang meneliti komponen aktif yang terdapat dalam jamur yang dapat mengobati berbagai penyakit (Bobek,1999 dari research institute
of nutrition Bratislava)
Berawal
dari permasalahan inilah,kami tertarik untuk mencoba menjelaskan pemanfaatan jamur khususnya jamur tiram (Pleurotusostreatus danP.eryngii) yang dapat menurunkan kolesterol serta berfungsi sebagai antioksidan.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah yang
diangkat dalam penulisan karya tulis ini adalah Bagaimana pemanfaatan jamur
tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii )sebagai penurun kolesterol
dan juga berperan sebagai antioksidan ?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang ingin
dicapai dari penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui tentang manfaat
jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)sebagai penurun kolesterol dan
juga berperan sebagai antioksidan.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat yang diharapkan dapat
diperoleh dari adanya penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat
Teoritis
a.
Menjadi
sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kedokteran dan farmasi.
b.
Sebagai
sumber informasi bagi peneliti ataupun khalayak umum lainnya yang ingin mengkajinya lebih mendalam.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi bahan referensi bagi pemerintah
dalam mengembangkan dan memfasilitasi pemanfaatam jamur tiram (Pleurotus
ostreatus dan P.eryngii)
b. Menjadi bahan referensi bagi masyarakat
dalam memanfaatkan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)
sebagai penurun kolesterol dan antioksidan
c. Menjadi
bahan referensi bagi sekolah lain dalam melakukan sutau penelitian atau
pengkajian dan pengembangan dengan objek yang sama
d. Menjadi sumber referensi bagi Penulis
dalam memperluas wawasan dan cakrawala berfikir terkait fenonema kehidupan
sekitar dan juga merupakan suatu bentuk latihan dalam membuat karya tulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Jamur
Tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii)
1.
Definisi Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan jamur yang berasal dari Divisi Basidiomycotina dari jenis pleurotus (jamur kayu) yang tempat hidupnya atau habitatnya di
potongan-potongan kayu. Nama Bassidiomycota itu sendiri berasal dari Bahasa Latin yaitu Bassidium yang berarti
“alatkecil “ , suatu tahapan
diploid sementara dalam siklus hidup organisme tersebut. Bentuk bassidiom tersebut bentuknya mirip payung dan gada sehingga fungi tersebut juga dikenal dengan nama umum fungi gada (club
fungi). [ Mohammad Amin ].
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
adalah jamur
pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. [Neil A.
Cambell].
Basidiomycotina merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan lainnya. Divisi basidiomycotina ini juga mencakup mutualis yang membentuk mikorhiza dan parasit tumbuhan. Jamur tiram bersifat makroskopis hifan.
2.
Karakteristik Jamur Tiram
a.
Karakteristik Jamur Tiram Secara Umum :
•
Heterotrofsaprofit
•
Multiseluler.
•
Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.
•
Hifa bersekat.
•
Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual.
•
Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara :
1.
Aseksual :dilakukan saat kondisi lingkungan mendukung.
2.
Seksual : dilakukan bila kondisi lingkungan kurang mendukung
Ø
Alat reproduksi seksual Basidiommycota berupa Basidium.
Ø
Basidium merupakan badan yangberasal dari sebuah sel yang membesar,
selanjutnya
membentuk empat tonjolan .
Ø Tonjolan dengan sel induknya dipisahkan oleh sekat hingga akhirnya dihasilkan empat sel yang masing- masing dengan sebuah Basidiospora.
Ø Seluruh basidium berkumpul membentuk badan yang disebut basidiokarp.
Ø Bentuk basidiokap bervariasi, ada yang
seperti papan,
paying, bola, dan ada
yang tidak beraturan.
b.
Karakteristik Jamur Tiram Secara Khusus :
·
Tubuh buah jamur tiram memiliki
tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin:
pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur
tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.
·
Bagian tudung dari jamur tersebut berubah
warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir
licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.
·
Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora
berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih
yang bisa tumbuh dengan cepat.
·
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai
hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk.
·
Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah
ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.
·
Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur
ini, substrat
yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya.
·
Media yang umum dipakai untuk
membiakkan jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu
·
Budi daya jamur tiram dapat pula menggunakan
substrat jerami dengan tahapan
tertentu
·
Jamur tiram tidak memerlukan
cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh
lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
3.
Kandungan
Gizi Jamur Tiram :
Berdasarkan
penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical
Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung : protein, air,
kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat
besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak
dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan
nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk
kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.Komposisi
dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4
persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin,
4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin,
dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini
adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat
baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 %.
Kandungan gizi
jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih
tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan
proteinnya 10,5-30,4%.Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%. Jamur
tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin,
metionin, triptofan, threonin, valin,
leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.
Hasil studi di Massachusett
University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat,Pantothenat, dan
biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak.
Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center
menyebutkan bahwa jamur tiram(Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa
Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratakesebagai jamur obat), mengandung
protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asamamino,
vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5
(asam panthotenat), B7 (biotin), Vit Cdan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K,
P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor,menurunkan
kolesterol, dan antioksidan.
72% Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak
tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol)
maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya
semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga
menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan
D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol),
dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi
adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai
56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral
mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga
jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
B. Kolesterol dan Antioksidan
1.Kolesterol
a. Definisi kolesterol
a. Definisi kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol (bahasa Inggris: waxy steroid) yang
ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. [C.T Netzer]
Kolesterol (cholesterol) ialah C27H49OH; sterol penting yang ditemukan pada manusia, baik dalam
bentuk bebas maupun terikat. Serta memiliki fungsi utama membentuk kompleks
lipid-protein yang lebih dikenal dengan lipoprotein, seperti kilomikron, very
low density lipoprotein (VLDL), dan high density lipoprotein (HDL). [Abdul
Hamid A. Toha]
Kolesterol adalah prekursor semua streoid lain di dalam tubuh, misalnya kortikostreoid,
hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. senyawa ini juga memiliki peran
struktural di membran dan di lapisan luar lipoprotein. [Robert K Murray]
Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang
disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur
kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4
cincin atom karbon :
1.
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya,
semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol.
Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah,
para ilmuwan menyebutnya sintesis.
2.
Hiperkolesterolemia berarti
bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah.
3.
Kolesterol dapat dibuat secara
sintetik. Kolesterol sintetik saat ini mulai diterapkan dalam teknologi layar
lebar (billboard) sebagai
alternatif LCD.
4.
Tingginya kadar kolestrol dalam
tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Pola makan sehat merupakan
faktor utama untuk mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol
berdampak buruk bagi tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL] merupakan
kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam tubuh. Batas normal
kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol yang tinggi dapat
diturunkan dengan simvastatin. Obati kolesterol dengan obat kolesterol alami
akan lebih efektif daripada dengan obat-obatan kimia karena obat obatan kimia
justru cenderung menimbulkan efek samping negatif daripada menurunkan kolesterol tinggi anda
b. Seputar Tentang kolesterol
·
Pada tubuh manusia kolesterol
terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar, dan jaringan saraf.
·
Dalam konsentrasi tinggi
kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau serta memiliki titik lebur 150-151oC.
·
Endapan kolesterol apabila terdapat dalam
pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding
pembuluh darah menjadi makin tebal.
·
Fungsi utama kolesterol adalah
membentuk kompleks lipid-protein yang lebih dikenal dengan istilah lipoprotein
·
Kolesterol juga penting sebagai
prekusor berbagai sreoid, terutama dalam asam empedu, hormon seks, dan hormon
adrenokortikoid.
·
Tubuh manusia memproduksi
kolesterol 1,5-2 g per hari.
·
Sekitar 75% sintesis kolesterol
yang terbentuk dlam hati manusia digunakan untuk membentuk asam empedu, sebagai
konjugat dengan glisin atau teurin
·
Sintesis asam empedu diatur di
tahap 7α-Hidroksilase.
·
Kolesterol disentesis di tubuh
seluruhnya dari asetil-KoA. Tiga molekul asetil-KoA membentuk mevalonat melalui
reaksi regulatorik penting di jalur ini yang dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase.
Kemudian terbentuk unit isoprenoid lima-karbon, dan enam dari unit menyatu
membentuk skualen . skualen mengalamipendauran untuk membentuk steroid induk
lanosterol yang membentuk kolesterol setelah tiga gugus metilnya dikeluarkan.
·
Dalam reaksi biosintesis
kolesterol terdapat tempat pengendalian yaitu pada reaksi beta-hidroksi-beta
metil glutaril-SkoA → mevalonat dengan nxzim redutase HMG-SkoA.
·
Sintesis kolesterol di hati
sebagian diatur oleh kolsterol dalam makanan.
·
Di jaringan, kesimbangan
kolesterol dipertahankan antara faktor yang menyebabkan penambahan
kolesterol(seperti: sintesis penyerapan melalui reseptor scavenger atau LDL) dan faktor yang menyebabkan berkurangnya
kolesterol (sintesis steroid, pembentukan ester kolesteril, eksresi) untuk
mencapai keseimbangan aktivitas reseptor LDL dimodulasi oleh kadar kolesterol
di dalam sel.
·
Kelebihan kolesterol dieksresikan
dari hati dalam empedu sebagai kolesterol atau garam empedu. Sebagian besar
garam empedu yang dieksresikan diserap kembali ke dalam sirkulasi porta dan
dikembalikan ke hati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik.
·
Peningkatan kadar kolesterol yang
terdapat di VLDL, IDL, atau LDL. Menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL
dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.
·
Kolesterol pada manusia sering
dikaitkan dengan penyakit jantung maupun penyakit lainnya karena jika kadar
kolesterol darah tinggi akan menyebabkan timbunan kolesterol di dinding aorta
dan pembuluh darah yang lebih kecil yang disebut aterosklerosis.
·
Peningkatan kadar kolesterol yang
terdapat di VLDL, IDL, atau LDL menyebabkan aterosklerosis, sedangkan HDL dalam
kadar tinggi memberikan efek protektif.
·
Ada 2 sumber kolesterol yaitu
kolesterol yang diproduksi dalam tubuh terutama dalam hati (kurang lebih 1.000
mg sehari) dan kolesterol yang berasal dari makanan seperti daging sapi, ayam,
susu, dan hasil olahan lain.
2. Antioksidan
a. Definisi Antioksidan
Antioksidan adalah bahan tambahan pangan yang
digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada makanan akibat proses
oksidasi lemak atau minyak yang terdapat dalam makanan.[H.J Mukano]
Antioksidan adalah bahan polutan yang berasal
dari lingkungan di luar tubuh dapat berupa bahan oksidan eksogen yang masuk ke
dalam tubuh melalui saluran pernafasan. [H.J. Mukano]
Antioksidan adalah zat yang memperlambat atau
menghambat stress oksidatif pada molekul target. [Priyanto]
b. Seputar Tentang Antioksidan
Antioksidan
berfungsi melindungi molekul target antara lain deengan cara :
ü
Menangkap radikal bebas dengan
menggunakan protein atau enzim (sebagai katalis) atau bereaksi langsung.
ü
Mengurangi pembentukam radikal
bebas dengan mengubahnya kedalam radikal bebas ang kurang aktif atau
mengubahnya menjadi senyawa non radikal (SOD,GSH-Px/glutation peroksidasi,
katalase)
ü
Mengikat ion logam yang dapat
menyebabkan timbulnya reaksi Fenton yang menghasilkan radikal bebas
(seruloplasmin, transferin)
ü
Melindungi komponen sel utama
yang ,menjadi sasaran radikal bebas (Vitamin E dan Vitamin C, sebagai donor
elektron)
ü
Memperbaiki target organ dari
radikal bebas yang telah rusak.
ü
Mengganti srl yang rusak dengan
sel yang baru (protase, fosfokonase)
Antioksidan
digolongkan menjadi 2 : yaitu
1, Antioksidan
Enzimatik
a. SOD :
terdapat pada retikulum endoplasma, nukleus, dan peroksisom. SOD berfungsi mempercepat dismutasi o2 dan menjaga keseimbangan anatara jumlah
o2 dan pembentukan H2O2
b. GSH-Px :
GSH-Px mempunyai aktivitas yang tinggi di hepar, aktivitas sedang di jantung,
paru-paru, dan otak sedangkan aktivitas rendah di otot.
c. Katalase :
katalase mempunyai kapasitas yang sangat besar menguraikan H2O2 permolekul enzim tiap
menitnya. Tatapi karena afinitasnya rendah terhadap H2O2 maka hanya akan
bekerja kalau konsentrasi H2O2 cukup tinggi.
2. Antioksidan
Ekstraseluler
Banyak sekali antioksidan ekstraseluler antara lain vitamin E, vitamin C,
beta-karoten, glutation, ceruloplasmin, albumin, asam urat, dan selenium.
Antioksidan
dapat pula berupa bahan kimia tertentu dan terbagi menjadi :
a. Antioksidan
tidak larut dalam air. Sebagai contoh : vitamin E, sebagai antioksidan bersifat
lipopholic dan menghambat propagasi peroksidasi lipid.
b. Antioksidan
larut dalam air. Sebagai contoh adalah vitamin C, glutathio, dan aasam urat.
c. Bahan yang
disebut sebagai Beta karoten.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A. Jenis Tulisan
Jenis tulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah jenis tulisan yang bersifat kajian pustaka atau Library Research. Data dalam penulisan ini disajikan secara deskriktif yang menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.
Jenis tulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah jenis tulisan yang bersifat kajian pustaka atau Library Research. Data dalam penulisan ini disajikan secara deskriktif yang menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.
B. Objek
Tulisan
Objek penulisan dalam karya ilmiah ini adalah gambaran terkait potensi dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) yang dapat menurunkan kadar kolesterol serta sebagai antioksidan bagi tubuh, sehingga dengan demikian kita mampu mengkaji manfaat daripada jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) tersebut.
Objek penulisan dalam karya ilmiah ini adalah gambaran terkait potensi dari jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) yang dapat menurunkan kadar kolesterol serta sebagai antioksidan bagi tubuh, sehingga dengan demikian kita mampu mengkaji manfaat daripada jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii) tersebut.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh, dikumpulkan, dandisajikandalamkaryatulisiniadalah data daninformasidariberbagai literature yang relevandenganpermasalahan yang ada, sepertibuku,jurnal,koran, internet, dan lain-lain.
Data yang diperoleh, dikumpulkan, dandisajikandalamkaryatulisiniadalah data daninformasidariberbagai literature yang relevandenganpermasalahan yang ada, sepertibuku,jurnal,koran, internet, dan lain-lain.
D. Prosedur Penulisan
Setelah dilakukan pengambilan data dan informasi, semua hasil diseleksi untuk mengambil data dan informasi yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Kegiatan yang dilakukan dalam prosedur penulisan karya tulis ini adalah :
Setelah dilakukan pengambilan data dan informasi, semua hasil diseleksi untuk mengambil data dan informasi yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Kegiatan yang dilakukan dalam prosedur penulisan karya tulis ini adalah :
1. Mencari,
yaitu mencari bahan atau sumber data dari buku, koran, dan internet yang
sesuai dengan masalah yang akan dikaji.
2. Mengidentifikasi,
yaitu memilah-milah sumber data dan informasi yang telahdikumpulkan.
3.Mempelajari,
yaitu berusaha untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber data dan informasi
yang diperoleh yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas.
4.Menganalisis,
yaitu membahas sumber data dan informasi dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan masalah yang kandikaji secara mendalam.
5.Mengevalusi,
yaitu menilai tentang layak atau tidak sumber dan informasi yang diperoleh untuk dijadikan referensi terhadap masalah yang dikaji dan apakah perlu diadakan suatu perbaikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Jamur
tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur
pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom. Ataupun
jamur Gada
Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe
perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.
Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum
yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora
atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam
konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis
hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang
kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa Spora seksual pada jamur tiram putih,
disebut juga basidiospora yang terletak
pada kantung basidium.
Mula-mula
basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu
miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium
tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami
membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu
apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C,
kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah
akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis
pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad
basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada
tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas
ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan
filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang
dibatasi oleh septum
(satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk
jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan
akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam
tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami,
kariogami, dan meiosis
hingga membentuk bakal jamur Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen
atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
Di alam bebas,
jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang
sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang
sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram
adalah salah satu jenis jamur kayu. Jamur tiram
tidak memerlukan cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium
jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya
matahari berlimpah. Miselium
dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C.
Pertumbuhan
misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar. Pada masa
pertumbuhan misellium, jamur tiram
sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan
badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali
tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa
terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas
penyinaran 60 - 70 %.
Untuk
itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat
yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram
dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau
sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor
ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam
dan sumber bibit. Tingkat keasaman
media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH
terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat bahkan
mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu
sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan
kapur (Calsium carbonat).
Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini
tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk
gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
Media serbuk gergaji yang
mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol
jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya.Tetapi, tetap saja
pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang.
Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi.
Budi daya jamur
tiram juga
menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media
tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam
jeraminya selama semalaman. Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan
dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan
jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam
plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru kemudian dipadatkan
(dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat, leher plastik bagian
atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang
dan ditancapkan tips.
Selanjutnya
ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat
dengan karet. Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf
untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan
mengganggu pertumbuhan jamur. Setelah steril, media substrat dibuka secara
aseptis, lalu tipis di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril Lubang
yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada
botol (aseptis).
Lalu media ditutup
kapas lagi dan dibungkus dengan kertas. Media substrat diinkubasi pada suhu
ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. Setelah tumbuh miselium,
kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka. Semprotkan air setiap
hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembap dan mendukung
pertumbuhannya.
Tubuh buah Dalam
menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan
media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak
mengandung selulosa
yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping
itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam
hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk
dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran
bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya Kadar air diatur 60 -
65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan
menyerap makanan dari media tanam dengan baik.
Tepat yang paling baik dalam membudidayakan jamur tiram ialah di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan
budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan iklim ruang
penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperjamur akan tumbuh secara
perlahan-lahan ketika media lembap dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh
buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya
setiap minggu.
Selain pembudidayaan jamur tiram yang mudah jamur tiram
juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan kolesterol,
sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim
oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematoda.
Jamur tiram ini
memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi kolesterol
dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya
mempunyai khasiat obat
untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes,
anemia.
Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta
menurunkan kadar kolesterol.
Di samping itu,
jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat
tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat
sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.
Senyawa
aktif yang dikandung jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus. Serta meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa
Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratakesebagai jamur obat), mengandung protein
(19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asamamino,
vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam
panthotenat), B7 (biotin), Vit Cdan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai
antitumor,menurunkan kolesterol, dan antioksidan.
Senyawa atau
komponen aktif pada jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) yang dimaksud
ialah polisakarida dan khususnya adalah Beta-D-Glikans. Produk dari jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) disebut plovastin yang dipasarkan sebagai
suplemen penurun kolesterol. Komponen aktiif dari plovastin adalah statin,
secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia
Adanya polisakarida,
khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai
antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol,
antijamur, antibakteri, antioksidan, dan dapat meningkatkan sistem imun.
Dengan demikian kadar kolesterol dalam tubuh dapat diatur agar tidak terjadi
hiperkolesterolmia berarti bahwa kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Tingginya
kadar kolestrol dalam tubuh menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit.
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak
steroid penting pada tubuh manusia yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah serta
membentuk lipoprotein.
Sebenarnya kolesterol dibutuhkan
tubuh seperti Fungsi utama kolesterol adalah membentuk kompleks lipid-protein yang lebih
dikenal dengan istilah lipoprotein serta kolesterol juga penting sebagai
prekusor berbagai streoid, terutama dalam asam empedu, hormon seks, dan hormon
adrenokortikoid mensintesis
protein dan lemak sehingga kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ
tubuh.
Namun jika kadar kolesterol berlebihan maka akan berbahaya. Di jaringan, kesimbangan
kolesterol dipertahankan antara faktor yang menyebabkan penambahan
kolesterol(seperti: sintesis penyerapan melalui reseptor scavenger atau LDL) dan faktor yang menyebabkan berkurangnya
kolesterol (sintesis steroid, pembentukan ester kolesteril, eksresi) untuk
mencapai keseimbangan aktivitas reseptor LDL dimodulasi oleh kadar kolesterol
di dalam sel.
Kelebihan
kolesterol dieksresikan dari hati dalam empedu sebagai kolesterol atau garam
empedu. Sebagian besar garam empedu yang dieksresikan diserap kembali ke dalam
sirkulasi porta dan dikembalikan ke hati sebagai bagian dari sirkulasi
enterohepatik.
Peningkatan
kadar kolesterol yang terdapat di VLDL, IDL, atau LDL. Menyebabkan aterosklerosis,
sedangkan HDL dalam kadar tinggi memberikan efek protektif.
Kolesterol pada
manusia sering dikaitkan dengan penyakit jantung maupun penyakit lainnya karena
jika kadar kolesterol darah tinggi akan menyebabkan timbunan kolesterol di
dinding aorta dan pembuluh darah yang lebih kecil yang disebut aterosklerosis,
stroke, maupun penyakit lainnya.
Ada 2 sumber
kolesterol yaitu kolesterol yang diproduksi dalam tubuh terutama dalam hati
(kurang lebih 1.000 mg sehari) dan kolesterol yang berasal dari makanan seperti
daging sapi, kambing, ayam, susu, dan hasil olahan lain.
faktor
herediter memiliki peran penting dalam menentukan kadar kolesterol serum
seseorang. Namun faktor makan juga berperan , dan paling bermanfaat adalah
menggunakan asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal sebagai pengganti
asam lemak jenuh didalam makanan. Minyak nabati, minyak zaitun, jamur tiram,
dan sebagainya banyak mengandung asam lemak tak jenuh tunggal di pihak lain
lemak mentega, lemak sapi, dan minyak palem mengandung banyak asam lemak jenuh.
Dibandingkan dengan karbonhidrat lain, sukrosa dan fruktosa menimbulkan efek
yang lebih besar dalam meningkatkan kadar lipid darah, terutama triasilgliserol.
Pola makan sehat merupakan faktor utama untuk
mengghindari hal ini. Akan tetapi, tidak semua kolestrol berdampak buruk bagi
tubuh. Hanya kolestrol yang termasuk kategori LDL saja yang berakibat buruk sedangkan jenis kolestrol [HDL] merupakan kolestrol yang dapat melarutkan kolestrol jahat dalam
tubuh. Batas normal kolesterol dalam tubuh adalah 160-200 mg. Kadar kolesterol
yang tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin, plovastin, dan lainnya.
Obati kolesterol dengan obat kolesterol alami akan lebih efektif daripada dengan
obat-obatan kimia karena obat obatan kimia justru cenderung menimbulkan efek
samping negatif daripada menurunkan kolesterol tinggi anda.
72% Lemak dalam
jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang
menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol)
maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya
semacam polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga
menimbulkan rasa enak. Jamur tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan
D. vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol),
dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi
adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai
56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral
mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga
jamur ini aman dikonsumsi setiap hari.
Dilihat dari
kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman
untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan menunjukkan bahwa dengan
pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol
dalam serum hingga 40 % Sehingga jamur tiram dapat menurunkan kadar
kolesterol pada penderita hiperkolesterol.
Selain itu jamur tiram juga berfungsi sebagai antioksidan . Antioksidan
adalah bahan atau zat polutan yang berasal dari lingkungan di luar tubuh dapat
berupa bahan oksidan eksogen yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran
pernafasan dan memperlambat atau menghambat stress oksidatif pada molekul
target.
Bahan oksidan yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghasilkan oksidan endogen dan bersama dengan oksidan eksogen dapat
menyebabkan kelainan tubuh. Kelainan tubuh karena bahan oksidan dapat berupa
kerusakan membran sel yang berakibat kerusakan sel, merusak DNA yang dapat
menyebabkan mutasi gen tersebut dan dapat merusak enzim yang berakibat kerusakan struktur sel.
Pada
jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) komponen aktif yang terdapat di dalamnya
seperti yang dijelaskan sebelumya yaitu polisakarida khususnya Beta-D-Glukans
yang disebut plovastin, dengan mengkonsumsi jamur tiram secara teratur ternyata
juga dapat menurunkan peroksidasi di dalam eritrosit sehingga dengan demikian
jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii ) juga berfungsi sebagai antioksidan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN PENULIS
Dalam
karya tulis ini dapat disimpulkan bahwa jamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dapat berfungsi sebagai penurun kolesterol karena di
dalam jamur tiram tersebut mengandung komponen aktif yaitu polisakarida
khususnya Beta-D-Glikans yang disebut plovastin, plovastin tersebut memiliki
komponen aktif yang disebut statin, yang secara baik dapat menghambat
metabolisme kolesterol di dalam tubuh. Serta dengan mongkonsumsi jamur tiram
secara teratur maka akan menurunkan peroksidasi di dalam eritrosit sehingga
mempunyai efek antioksidan.
B. SARAN
a. Ditujukan kepada
pemerintah: Diharapkan dengan karya tulis ini pemerintah dapat mengembangkan dan
memfasilitasi pemanfaatan jamur tiram (Pleurotus ostreatus
dan P.eryngii)
b. Ditujukan kepada masyarakat: Diharapkan dengan karya tulis ini
masyarakat dapat membudidayakan serta memanfaatkan jamur tiram (Pleurotus ostreatus dan P.eryngii ) sebagai penurun kolesterol dan berfungsi sebagai antioksidan
yang sanagat berguna bagi tubuh.
c. Ditujukan kepada penulis lain: Diharapkan dengan karya tulis ini penulis lain dapat lebih mengembangkannya lagi mengenai jamur tiram ini (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii )
d. Ditujukankepada pembaca : Diharapkan agar setelah membaca karya tulis ini pembaca dapatmengambil sisi yang positif pada karya tulis ini seperti dapat memanfaatkanjamur tiram (Pleurotu ostreatus dan P.eryngii ) dalam pengobatan penyakit seperti kolesterol dansebagainya.
Comments
Post a Comment